
SIMALUNGUN – Jejakindonesia.news // Polri nggak cuma jaga keamanan, tapi juga jaga isi dompet rakyat! Kanit Tipidkor Sat Reskrim Polres Simalungun, Ipda Ricardo Pasaribu, SH, MM memaparkan strategi komprehensif peran Polri dalam pengendalian inflasi menjelang Nataru 2025-2026 di hadapan para petinggi Kabupaten Simalungun. Jumat, 12 Desember 2025, dalam High Level Meeting (HLM) Pengendalian Inflasi Daerah di Balai Harungguan Djabanten Damanik Kantor Bupati, paparan detail tentang 6 peran strategis Polri bikin semua peserta rapat makin yakin bahwa harga barang akan tetap stabil meski permintaan melonjak!
Kanit Tipidkor Sat Reskrim, Ipda Ricardo Pasaribu, SH, MM yang mewakili Kapolres Simalungun saat dikonfirmasi pada Sabtu, 13 Desember 2025 sekira pukul 13.30 WIB menjelaskan latar belakang pentingnya peran Polri. “Menjelang Natal dan Tahun Baru, kebutuhan masyarakat meningkat signifikan. Lonjakan permintaan ini berpotensi memicu kenaikan harga, kelangkaan barang, hingga gangguan distribusi. Polri memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas keamanan dan kelancaran pasokan barang agar inflasi tetap terkendali,” ujar Kanit Tipidkor membuka paparannya.
Dalam paparannya yang detail, Kanit Tipidkor memaparkan 5 faktor pemicu inflasi menjelang Nataru yang harus diantisipasi bersama. “Pertama, permintaan meningkat atau seasonal demand. Kedua, gangguan distribusi akibat cuaca, kepadatan lalu lintas, dan aktivitas wisata. Ketiga, potensi penimbunan barang oleh pelaku pasar yang tidak bertanggung jawab. Keempat, fluktuasi harga pangan strategis seperti beras, ayam, telur, cabai, dan bawang. Kelima, kenaikan harga transportasi karena libur panjang,” ungkap Kanit Tipidkor merinci ancaman inflasi.
Nah, yang bikin paparannya makin menarik adalah penjelasan detail tentang 6 peran strategis Polri dalam pengendalian inflasi! Peran pertama adalah menjaga kelancaran distribusi bahan pokok. “Kami mengamankan jalur logistik di jalan raya, pelabuhan, bandara, dan sentra distribusi. Kami juga melakukan rekayasa lalu lintas untuk mencegah keterlambatan distribusi barang. Plus, kami lakukan pengamanan terhadap potensi gangguan seperti premanisme, pungli, dan pemalakan,” ujar Kanit Tipidkor.
Peran kedua adalah monitoring dan penindakan terhadap penimbunan barang. “Kami bekerja sama dengan Satgas Pangan, Kemendag, Bulog, dan pemerintah daerah. Kami melakukan sidak ke gudang distributor dan menindak tegas pelaku penimbunan, manipulasi stok, atau praktik kartel. Nggak ada ampun buat yang nimbun barang untuk cari untung berlebihan!” ujar Kanit Tipidkor dengan tegas.
Peran ketiga adalah pengawasan harga di pasar. “Kami melakukan monitoring harga harian barang kebutuhan pokok. Kami melaporkan perkembangan harga kepada Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan TPID daerah. Kami juga menindak pelanggaran seperti tidak memasang harga, manipulasi ukuran/takaran, dan kecurangan niaga lainnya,” ungkap Kanit Tipidkor.
Peran keempat adalah menjaga stabilitas keamanan nasional. “Kami melakukan pengamanan pusat keramaian, objek vital, pusat perbelanjaan, dan pasar tradisional. Kami menjaga ketertiban agar distribusi dan aktivitas ekonomi berjalan lancar. Kami juga mengantisipasi potensi kriminalitas yang berdampak pada perilaku ekonomi masyarakat,” ujar Kanit Tipidkor menjelaskan peran preventif.
Peran kelima yang nggak kalah penting adalah kolaborasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan. “Polri adalah bagian dari Satgas Inflasi Daerah (TPID). Kami berkoordinasi dengan Bank Indonesia, Bulog, Pemerintah Daerah, Disperindag, Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan, dan dinas terkait lainnya. Kami berperan dalam rapat koordinasi teknis, pemetaan stok, dan penyusunan langkah antisipasi,” ungkap Kanit Tipidkor.
Peran keenam adalah edukasi dan informasi publik. “Kami mengedukasi masyarakat agar tidak panic buying. Kami menyampaikan informasi akurat mengenai stok dan harga barang. Kami membantu pemerintah mengelola persepsi publik agar situasi ekonomi tetap kondusif. Jangan percaya hoaks tentang kelangkaan barang!” ujar Kanit Tipidkor mengingatkan.
Kanit Tipidkor juga memaparkan contoh program konkret yang dilakukan Polri menjelang Nataru. “Pertama, Operasi Lilin untuk pengamanan arus mudik, pusat keramaian, dan jalur logistik. Kedua, Operasi Pangan untuk penindakan penimbunan dan kecurangan perdagangan. Ketiga, sidak bersama Satgas Pangan ke pasar, gudang, dan distributor. Keempat, Command Center dan Patroli Siber untuk memantau hoaks terkait kelangkaan barang,” ungkap Kanit Tipidkor.
Yang bikin paparannya makin powerful adalah penjelasan tentang dampak peran Polri terhadap pengendalian inflasi. “Dengan peran aktif Polri, ketersediaan barang kebutuhan pokok terjamin, harga pangan lebih stabil, gangguan distribusi dapat diminimalkan, keamanan ekonomi dan sosial tetap kondusif, dan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman,” ujar Kanit Tipidkor.
Paparan Polres Simalungun ini mendapat apresiasi tinggi dari semua peserta rapat. “Bupati dan para stakeholder sangat mengapresiasi peran aktif Polri dalam pengendalian inflasi. Mereka menyadari bahwa tanpa peran Polri, sangat sulit untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang,” ungkap Kanit Tipidkor.
Dalam diskusi yang berlangsung setelah paparan, Kanit Tipidkor juga menanggapi berbagai pertanyaan dan masukan dari peserta rapat. “Ada yang tanya tentang kesiapan personel untuk sidak penimbunan, ada yang tanya tentang koordinasi dengan Satpol PP dan Dishub, semua kami jawab dengan detail,” ujar Kanit Tipidkor.
Bupati Simalungun yang memimpin rapat memberikan apresiasi khusus kepada Polres Simalungun. “Bupati sangat mengapresiasi kesiapan dan komitmen Polres Simalungun dalam pengendalian inflasi. Beliau menekankan bahwa semua pihak harus bekerja secara terpadu, cepat, dan responsif agar Kabupaten Simalungun tetap kondusif dan aman,” ungkap Kanit Tipidkor menyampaikan pesan Bupati.
Sebagai penutup, Bupati mengumumkan akan mengeluarkan Surat Edaran Belanja Bijak, No Panic Buying, Surat Edaran Tidak Menaikkan Harga Berlebih, dan Tidak Menimbun Barang antisipasi menjelang Nataru 2026.
“Pengendalian inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru merupakan tugas bersama. Polri berperan vital dalam menjaga keamanan, kelancaran distribusi barang, dan stabilitas harga. Dengan koordinasi terpadu dan pengawasan intensif, risiko inflasi yang tinggi dapat ditekan sehingga kesejahteraan masyarakat tetap terjaga. Kami dari Polres Simalungun siap 100% menjalankan peran kami! Masyarakat bisa tenang, harga akan stabil, barang akan tersedia, dan Nataru akan berjalan aman dan nyaman!” pungkas Kanit Tipidkor dengan penuh keyakinan, bikin semua peserta rapat makin optimis bahwa Nataru 2025-2026 akan berjalan lancar tanpa lonjakan harga yang memberatkan rakyat!



