Banyuwangi – Jejakindonesia.news | Bermula dari surat aspirasi warga Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh kepada Bupati dan DPRD Banyuwangi beberapa hari sebelumnya. Terkait permintaan renovasi total pada kontruksi jembatan Garit yang dianggapnya jadi ancaman. Komisi 4 DPRD Banyuwangi lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Dam dan Jembatan Garit di Desa Alasmalang Rabu 30/7/2025.
Anggota DPRD Banyuwangi Komisi 4 yang lakukan sidak adalah Yuliawan Bambang Sukiyanto (Yuliawan) dari Fraksi Demokrat, dan Suwito dari Fraksi Gerindra. Kehadiran kedua anggota dewan tersebut disambut oleh ratusan warga Desa Alasmalang. Tak gemen-gemen warga Desa Alasmalang gunakan kesempatan tersebut untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. Warga sengaja sampaikan uneg-unegnya secara langsug ada juga yang dalam bentuk tulisan (benner).
Mewakili warga, Rudy Hartono alias Rudy telok lemak dalam penyampaiannya mengucapkan terima kasih atas respon DPRD Banyuwangi pada aspirasi warga Alasmalang. Yang mendelegasikan Komisi 4 untuk sidak ke Jembatan dan Dam Garit. Sekilas Rudy kisahkan suasana kebatinan warga Alasmalang yang trauma terjadinya banjir bandang sekira 8 tahun yang lalu. Yang mana menurut Rudy, sejak peristiwa itu warga Alasmalang bila cuaca hujan tidak bisa tidur nyenyak. Karena khawatir Dam Garit tidak mampu menampung debit air, terlebih kontruksi jembatan Garit yang berpenyangga tengah. Tersumbat karena menangkap material bawaan aliran sungai Badeng, berupa kayu-kayuan, sampah dan sebagainya.
“Kalau memang sepakat bahwa kesalamatan rakyat adalah hukum tertinggi di negeri ini, maka tidak seharusnya masyarakat meminta. Melainkan pemerintah segera ambil langkah ketika mengetahui bahwa kontruksi jembatan Garit yang mengancam keselamatan rakyat atau masyarakat harus direnovasi. Karena terjadinya luapan air Dam Garit ke pemukiman masyarakat, akibat jembatan Garit yang berpenyangga tengah tersumbat oleh material bawaan aliran sungai Badeng”, ungkapnya.
Suwito anggota Komisi 4 menanggapi aspirasi warga Desa Alasmalang di halaman Korsda Singojuruh, tak tahan derai air mata. Suwito awali penyampaiannya akui bahwa dirinya memang baru menjadi anggota DPR. Terkait Jembatan Garit Suwito katakan bahwa dirinya juga sudah komunikasi dengan seseorang di pusat. Meminta agar jembatan Garit supaya dibongkar, agar ketika debit air di Dam Garit meningkat berlebihan tidak meluap ke pemukiman warga.
” Bapak ibu, jangan pernah pesimis, bapak ibu harus berjuang terus untuk anak-anak kita, memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita. Saya juga minta tolong kepada anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, untuk minta tolong juga untuk disampaikan kepada bapak Presiden. Agar jembatan yang bapak ibu inginkan bisa terselesaikan tahun ini bukan tahun depan. Saya berterima kasih bapak dan ibu masih sabar, dan isyaallah paling lambat akhir tahun ini akan diselesaikan”, lontarnya.
Suwito juga dengan tegas mengatakan, kalau pemerintah tidak hadir menyelesaikan permasalahan jembatan Garit, siap kerja bhakti bersama masyarakat dan siap carikan dana.
“Kalaupun pemerintah tidak memberikan kita siap kerja bhakti untuk membangun jembatan. Kalau pemerintah Provinsi tidak hadir, kita siap sama-sama kerja bhakti, saya juga akan cari dana untuk menyelesaikan jembatan ini. Bapak ibu sabar dulu, saya sama mas Yuliawan akan sampaikan masalah ini kepada Bupati, kepada Gubernur dan teman-teman DPRD Provinsi Jawa Timur. Dan saya tidak akan diam, kalai pemerintah Provinsi tidak bisa menyelesaikan. Saya akan minta ke pusat untuk menyelesaiakan jembatan ini, karena ini haknya rakyat”, pungkasnya.
Sementara Yuliawan Bambang Sukiyanto (Yuliawan) Wk. Ketua Komisi 4 dalam responnya menyampaikan. Bahwa dirinya selaku anggota DPR hanya bisa ikut menyuarakan aspirasi masyarakat.
“Kami ini baru jadi anggota DPR, tapi melihat kondisi seperti ini memang sedih rasanya. Tapi semoga kehadiran kami hari ini, mengetuk pemimpim kami yang terdekat yaitu Bupati Banyuwangi khususnya. Lihatlah warga njenengan bu Bupati, kami hanya menyuarakan selaku wakil rakyat”, lanjut disambungnya,
“Warga Alasmalang menangis, tidurnya tidak pernah nyenyak. Tolong segera diselesaikan, jangan diputar-putar rakyatnya buk, ibu Bupati, Wakil Bupati, Pak Sekda, jajaran pemerintah, pejabat-pejabat Banyuwangi. Mari melek, warga Alasmalang sudah teriak, ini adalah natural, ibu-ibu berkumpul di tempat ini untuk memohon etikat baik dari pemimpin Banyuwangi. Supaya segera menyelesaikan yang sudah bertahun-tahun disusulkan-diusulkan, tolong segera dikerjakan. Kami wakil rakyat bersuara bu, kami melihat langsung, mendengar langsung warga yang berkumpul tolong jadi prioritas. Jangan sampai Banyuwangi indah di luar tapi rakyatnya menderita”, lontar Yuliawan dengan lantangnya.
Sementara terlihat beberapa penyampaian aspirasi warga tertulis melalui benner-benner diantaranya bertuliskan : “Tolong Bupati Ojok Festival Tok Diurusi Bongkaren Sasak Garit Ikai”, “Pak Menteri AHY Datanglah Ke Banyuwangi Tolong Renovasi Kontruksi Jembatan Garit Kami Trauma Pak AHY”, “Bu Gubernur Khofifah Masih Ingatkah Tragedi Banjir Bandang Alasmalang”, “Warga Alasmalang Pingin Urip Tenang Pak DPR Tolong Sasak Garit Becikno”.
( red)