BANYUWANGI — Jejakindonesia.news| Suasana haru dan semangat patriotisme menyelimuti ruang pemutaran film di Bioskop New Star Cineplex Banyuwangi, Rabu (30/7/2025). Sebuah film dokumenter berjudul “BELIEVE” sukses menggugah emosi para penonton dalam acara nonton bareng (Nobar) yang digelar oleh Kodim 0825/Banyuwangi atas inisiasi dari Pusat Penerangan (Puspen) TNI.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah wartawan dari Perkumpulan Wartawan Fast Respon DPC Banyuwangi, anggota organisasi GM FKPPI PC-1325 Banyuwangi, serta perwakilan generasi muda dari berbagai Koramil di bawah wilayah Kodim 0825. Nobar ini menjadi lebih dari sekadar tontonan, melainkan medium pembelajaran tentang nilai-nilai kejuangan, pengabdian, dan nasionalisme.
BELIEVE bukan sekadar dokumenter militer biasa. Film ini menyuguhkan narasi yang dalam, menyentuh, dan menggugah semangat juang, dengan mengangkat kisah perjalanan hidup Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto, dari masa kecilnya sebagai anak seorang prajurit TNI, hingga mengemban amanah sebagai Panglima TNI.
Film ini membawa penonton menelusuri fragmen-fragmen kehidupan yang penuh perjuangan, mulai dari didikan keras namun penuh kasih sayang seorang ayah, hingga rasa kehilangan dan kesunyian yang mewarnai dinamika keluarga militer. Trauma masa kecil yang dialami Agus, menjadi bara semangat yang menuntunnya menyusuri jalan panjang menuju kepemimpinan tertinggi di tubuh TNI.
Tak hanya menyentuh aspek personal, BELIEVE juga merekam jejak sejarah perjuangan militer Indonesia. Penonton diajak menelusuri sejumlah momen penting seperti Operasi Seroja 1975, serta misi-misi strategis di Timor Timur pada 1995 dan 1999. Lewat penggambaran yang detail dan emosional, film ini menunjukkan kompleksitas tugas seorang prajurit yang tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai manusia dengan konflik batin dan kerinduan terhadap keluarga.
Usai pemutaran film, atmosfer ruangan dipenuhi keheningan reflektif. Banyak penonton yang terdiam dalam haru, beberapa bahkan menitikkan air mata. Film ini tidak hanya menginspirasi, namun juga membuka kesadaran kolektif tentang harga yang harus dibayar dalam menjaga keutuhan bangsa.
Salah satu anggota GM FKPPI Banyuwangi, Eko Herwanto, menyampaikan kesan mendalamnya, “Saya sebagai putra dari seorang prajurit TNI Angkatan Darat sangat tersentuh. Film ini membuat saya merenung, mungkin ayah saya dulu mengalami hal serupa ketika mengemban tugas negara,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ketua PW Fast Respon Banyuwangi, Agus Samiji, menyatakan bahwa film ini menjadi alat edukatif yang sangat relevan bagi generasi muda.
“BELIEVE bukan hanya menggambarkan kisah sukses seorang Panglima, tetapi juga menunjukkan nilai-nilai luhur yang mulai pudar di tengah zaman: loyalitas, tanggung jawab, dan integritas,” ujar Agus Samiaji.
Sementara itu, Bati Komsos Kodim 0825/Banyuwangi, Pelda Ahmad Yusup, menyebut film ini sebagai bagian dari strategi komunikasi TNI untuk mempererat hubungan antara militer dan masyarakat sipil.
“Melalui film ini, kami ingin menunjukkan bahwa di balik baju loreng, prajurit adalah manusia biasa yang juga berjuang secara batin dalam menjalankan tugas,” kata Pelda Yusup.
Puspen TNI melalui film BELIEVE berhasil menyuguhkan narasi yang tidak hanya membanggakan militer, tetapi juga mengangkat sisi kemanusiaan, keluarga, dan spiritualitas yang jarang terekspos ke publik. Film ini bukan propaganda kekuatan, melainkan refleksi jujur tentang pengabdian dan pengorbanan.
Lebih dari hiburan, nobar ini menjadi oase semangat kebangsaan di tengah kelesuan nasionalisme yang perlahan memudar di kalangan generasi muda. Sebuah pengingat bahwa menjadi prajurit bukan hanya tentang fisik yang tangguh, tetapi juga tentang jiwa yang kokoh, hati yang sabar, dan komitmen setia terhadap merah putih.
[Wulandari]