Mengungkap Fakta Kebenaran
Indeks
banner 728x250
Polri  

Edukasi Masif, Penindakan E-TLE Tegas: Kakorlantas Instruksikan Patroli Malam dan Validasi Titik Rawan di H8 Operasi Zebra

Jakarta – Jejakindonesia.news ||  Memasuki hari kedelapan (H8) Operasi Zebra 2025, stabilitas operasional di seluruh wilayah dilaporkan tetap terjaga. Kakorlantas Polri Irjen Drs. Agus Suryonugroho S.H., M.Hum., mengemukakan bahwa fase H8 ini merupakan momen krusial dalam mengevaluasi kendala pelaksanaan operasi menjelang dimulainya pekan kedua.

Diketahui, Sesuai arahan Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo M.Si., tujuan utama dari Operasi Zebra 2025 adalah untuk menciptakan keselamatan jalan menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Operasi ini berfokus pada edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum berbasis data.

Menanggapi hasil hari kedelapan Operasi Zebra 2025, Kakorlantas Polri menyampaikan arahan tindak lanjut yang berfokus pada respons adaptif berbasis data.

“Kebijakan harus bergerak mengikuti data, dan respons jajaran harus cepat,” ujar Irjen Agus kepada wartawan, Selasa (25/11/2025).

Kakorlantas menginstruksikan penguatan pembinaan masyarakat melalui edukasi yang menyasar tiga target utama: sekolah, komunitas, dan perusahaan, sebagai bagian dari lima langkah implementasi Arahan Tindak Lanjut H8 untuk memastikan operasi berjalan efektif dan objektif.

Selain itu, jajaran diminta terus mengoptimalkan E-TLE sebagai instrumen penegakan hukum yang objektif

Fokus lainnya adalah meningkatkan efektivitas pencegahan di titik rawan melalui pengaturan dan pengawasan berlapis. Secara spesifik, jajaran diminta meningkatkan patroli adaptif malam hari untuk menangani balap liar dan menjaga keselamatan pejalan kaki.

Arah kebijakan ini didukung oleh tingginya capaian edukasi (preemtif) di lapangan. Total kegiatan pembinaan dan penyuluhan pada H8 mencapai 162.046 kegiatan. Penyebaran materi edukasi mencapai skala masif, yakni 1.510.648 kegiatan, termasuk 774.677 leaflet dan 675.465 stiker.

“Edukasi adalah fondasi keselamatan. Semakin banyak masyarakat terlibat, semakin kuat budaya ketertiban,” tegas Kakorlantas.

Kegiatan preventif juga tercatat signifikan, mencapai 1.413.711 kegiatan di seluruh Indonesia. Patroli dan turjawali menjadi komponen terbesar dengan total 888.621 kegiatan. “Pencegahan harus dijaga ritmenya karena berpengaruh langsung terhadap turunnya risiko pelanggaran,” ujarnya.

Penegakan hukum pada H8 mencatat total 642.865 perkara. Penindakan didominasi oleh e-TLE statis (59.681 perkara) dan e-TLE mobile (55.382 perkara). Meskipun penindakan tegas, pendekatan humanis tetap dikedepankan dengan pemberian 519.679 teguran.

Peningkatan tindakan spesifik terhadap ancaman keselamatan telah dilaksanakan. Pada H8, sebanyak 846 kegiatan penertiban balap liar dilakukan, mengamankan 602 kendaraan. Sebanyak 2.282 kegiatan juga dilaksanakan untuk menjamin keselamatan pejalan kaki, melalui pengamanan penyeberangan dan pengawasan zona sekolah.

Irjen Pol. Agus Suryonugroho menekankan kembali pentingnya pengawasan berlapis dan pola patroli yang adaptif dalam mengatasi masalah balap liar serta perlindungan pejalan kaki.

Menyikapi tingginya angka laka lantas (1.539 kejadian, 162 meninggal dunia) selama periode H8, Kakorlantas meminta jajaran Polres untuk segera memperbarui dan memvalidasi kembali 10 titik rawan laka di daerah masing-masing. Diperintahkan pula untuk segera dilakukan tindakan cepat di lapangan, meliputi pembatasan kecepatan kendaraan dan peningkatan kehadiran serta visibilitas petugas.

Di akhir arahannya, Kakorlantas menegaskan komitmen Korlantas dalam menjaga profesionalitas dan stabilitas lalu lintas, seraya mengimbau masyarakat untuk mendukung Operasi Zebra 2025 dengan disiplin berkendara. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *