
Mojokerto — Jejakindonesia.news // Griya Parenting Indonesia bekerja sama dengan Pondok Pesantren Modern Al Firdaus Pacet sukses menyelenggarakan Workshop Pelatihan Public Speaking bertema “Speak to Shine: Bersinar Lewat Bicara, Berkarya Lewat Suara”, pada Jum’at, 12 Desember 2025. Kegiatan yang diikuti oleh 25 santri jenjang MTs dan MA ini bertujuan menumbuhkan keberanian, adab, dan keterampilan berbicara santri di hadapan publik.
Kegiatan ini berangkat dari kenyataan bahwa sebagian santri masih merasa gugup, ragu, atau takut salah ketika diminta berbicara di depan umum maupun menyampaikan tausiyah. Padahal, salah satu identitas penting seorang santri adalah mampu berbicara di depan khalayak dengan adab yang baik, menyampaikan ilmu dan nasihat dengan tutur yang tenang dan berakhlak. Tantangan ini menjadi alasan kuat bagi pesantren untuk memberikan pelatihan komunikatif yang terarah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), public speaking merupakan “kegiatan berbicara di depan umum.” Dalam konteks pendidikan pesantren, public speaking bukan sekadar kelancaran berbicara, tetapi juga latihan mental, keberanian, penguasaan diri, serta kemampuan menyampaikan pesan secara etis dan efektif. Karena itu, para pemateri mengajak santri merenungkan pertanyaan penting: “Bagaimana melatih mental agar berani tampil dan mampu menyampaikan pesan dengan percaya diri dan beradab?”
Kepada awak media pemateri Ustadz Nuril dan Ustadz Nafi Unnas (Trainer Griya Parenting Indonesia) menjelaskan strategi pembinaan mental dan keterampilan bicara secara menyeluruh. Santri didorong untuk memulai latihan secara bertahap, dari kelompok kecil hingga forum besar, agar terbiasa tampil tanpa tekanan. Mereka juga dilatih dengan teknik storytelling untuk menata alur bicara sehingga lebih runtut dan menarik. Selain itu, penguatan mindset positif diberikan agar santri memahami bahwa berbicara adalah sarana berkarya dan berdakwah, bukan sekadar ajang penilaian. Untuk melengkapi proses pembiasaan, kegiatan simulasi panggung rutin dilakukan agar santri benar-benar terbiasa dengan suasana tampil di depan publik. Strategi-strategi ini dirancang sebagai fondasi kokoh bagi terbentuknya rasa percaya diri yang stabil.
Antusiasme peserta terlihat selama kegiatan. Salah satu santri bernama Ilham memberikan testimoni usai mengikuti workshop.
“Hari ini saya merasa bahagia karena dengan pelatihan ini saya menjadi lebih percaya diri dan saya akan terus meningkatkan kapasitans kemampuan kami.” ujar Ilham
Ungkapan ini menunjukkan bahwa pelatihan tidak hanya memberi materi, tetapi juga menumbuhkan mental dan motivasi baru bagi para santri.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama, disertai harapan agar para santri mampu mengembangkan kemampuan komunikasi secara berkelanjutan.
“Diharapkan melalui pelatihan bertema “Speak to Shine” ini, para santri dapat tampil bersinar dengan tutur kata yang santun, percaya diri, dan membawa manfaat luas bagi masyarakat.” pungkas Ustadz Nafi’

