Banyuwangi – Jejakindonesia.news || Dalam upaya meningkatkan keselamatan berlalu lintas dan menekan pelanggaran yang melibatkan anak di bawah umur, Kepala Satuan Lalulintas (Kasat Lantas) Polresta Banyuwangi, Kompol Elang Prasetyo, S.I.Kom., M.H., kembali menunjukkan pendekatan humanis melalui program edukatif “TUMAN” (Teguran Untuk Keselamatan). Edukasi ini diberikan langsung kepada anak-anak yang kedapatan mengendarai sepeda motor di jalan raya tanpa memenuhi syarat usia dan kelengkapan kendaraan.
Kasat Lantas Kompol Elang Prasetyo turun langsung ke lapangan dan mendapati seorang anak di bawah umur mengendarai sepeda motor tanpa pendamping. Demi memberikan pemahaman menyeluruh, Kompol Elang tidak hanya memberikan teguran saat razia berlangsung, tetapi juga mengantar anak tersebut pulang ke rumahnya.
Setibanya di kediaman anak tersebut, Kasat Lantas disambut oleh kedua orang tuanya. Dengan pendekatan yang santun dan penuh empati, Kompol Elang memberikan teguran humanis kepada sang ayah. Ia menekankan bahwa anak di bawah umur sangat rentan menjadi korban kecelakaan lalu lintas, terlebih jika berkendara tanpa perlindungan dan keterampilan yang cukup.
“Kalau bisa, bapak-ibu antar saja. Jangan biarkan anak berkendara sendiri di jalan raya. Apalagi saat ini sedang dilaksanakan Operasi Zebra Semeru 2025,” ujarnya.
Operasi Zebra Semeru 2025 digelar serentak selama dua minggu, mulai 17 November hingga 30 November 2025, sesuai perintah Kakor Lantas Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, SH, M.Hum. Dalam operasi ini, salah satu fokus utama adalah penindakan dan edukasi terhadap pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal, termasuk pengendara di bawah umur.
Tidak berhenti di satu kasus, dalam kegiatan yang sama petugas juga menemukan seorang anak lain yang juga mengendarai sepeda motor meski masih di bawah umur. Kondisi kendaraan yang digunakan bahkan lebih memprihatinkan: tanpa plat nomor, tanpa spion, dan rem depan tidak berfungsi.
“Bahaya ini, Pak. Kendaraan seperti ini sangat berisiko dan bisa membahayakan anak maupun pengguna jalan lain,” tegas Kompol Elang saat memberikan penjelasan kepada orang tua anak tersebut.
Melalui program “TUMAN”, Satlantas Polresta Banyuwangi berupaya memberikan pembinaan menyeluruh, tidak hanya kepada anak-anak tetapi juga kepada orang tua agar lebih bertanggung jawab dalam mengawasi putra-putrinya. Pendekatan edukatif ini diharapkan dapat menekan angka kecelakaan dan membangun kesadaran keselamatan sejak dini.
Kasat Lantas menegaskan bahwa kepolisian tidak hanya menindak, tetapi juga hadir sebagai mitra masyarakat dalam menciptakan ketertiban berlalu lintas. Dengan edukasi yang tepat, ia berharap budaya keselamatan dapat tertanam kuat di tengah masyarakat Kabupaten Banyuwangi. (red)











