Mengungkap Fakta Kebenaran
Indeks
banner 728x250
Daerah  

Kegiatan Utsawa Dharma Gita X Tahun 2025 di Ikuti Sekitar 110 Peserta dari Berbagai Daerah di Jember

JemberJejakindonesia.news // Nilai-nilai dharma kembali bergema di Kabupaten Jember melalui pelaksanaan Utsawa Dharma Gita X Tahun 2025, sebuah perhelatan keagamaan umat Hindu yang tidak hanya menghadirkan lantunan suci, tetapi juga pesan kebajikan yang menyentuh kehidupan sosial dan kebudayaan daerah.

Kegiatan ini diikuti sekitar 110 peserta yang datang dari berbagai wilayah di Jember, mulai Umbulsari, Kencong, Wringin Agung, komunitas umat Hindu perkotaan, hingga mahasiswa Hindu dari luar daerah. Utsawa Dharma Gita yang telah memasuki penyelenggaraan ke-10 ini mengangkat tema “Dari Dharma Gita Menuju Anandam (Kebahagiaan Sejati)”, sebagai pengingat bahwa kebahagiaan sejati bersumber dari penghayatan nilai spiritual yang diterjemahkan dalam perilaku sehari-hari.

Mewakili Bupati Jember, Iwan Sutikno, Kepala Bidang Analis Bina Mental dan Spiritual Bagian Kesejahteraan Rakyat Jember menyampaikan bahwa Utsawa Dharma Gita merupakan ruang pembelajaran spiritual yang memiliki makna jauh melampaui perlombaan.
“Dharma Gita adalah media untuk menanamkan nilai luhur kehidupan. Di dalamnya terkandung ajaran tentang kejujuran, kasih sayang, penghormatan terhadap sesama, serta penguatan hubungan manusia dengan Tuhan,” ungkapnya.

Melalui lantunan seloka, kidung, kekawin, dan puja, umat Hindu diajak untuk menjaga warisan spiritual yang telah diwariskan turun-temurun. Di tengah perubahan zaman yang berlangsung cepat, penguatan jati diri spiritual dan budaya dipandang sebagai fondasi penting dalam membangun ketahanan moral masyarakat.

“Setiap lantunan yang dibawakan para peserta bukan sekadar keindahan bunyi, tetapi pengingat akan nilai dharma yang menuntun arah kehidupan,” lanjutnya.

Dalam sambutan tersebut juga ditegaskan bahwa ajaran dharma memiliki peran strategis sebagai penuntun etika sosial. Bagi Kabupaten Jember yang hidup dalam keberagaman, kegiatan keagamaan semacam ini dinilai memberi kontribusi nyata dalam menjaga harmoni, memperkuat toleransi, serta memperkaya khasanah budaya daerah.

Pemerintah Kabupaten Jember, lanjutnya, memberikan apresiasi kepada Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Jember, para pembina, pendidik agama Hindu, pinandita, pemangku, serta seluruh panitia yang telah berperan aktif menyukseskan kegiatan tersebut. “Komitmen umat Hindu Jember dalam merawat tradisi dan spiritualitas menjadi bagian penting dari upaya bersama membangun daerah yang rukun dan berkeadaban,” tegasnya.

Kepada seluruh peserta, Gus Fawait dalam sambutannya berpesan agar Utsawa Dharma Gita dimaknai sebagai perjalanan batin, bukan semata ajang unjuk kemampuan. “Biarlah dharma menjadi cahaya penuntun dalam setiap langkah kehidupan, dan anandam menjadi tujuan batin yang terus dirawat dalam pengabdian kepada masyarakat,” pesannya.

Sementara itu, Ketua PHDI Kabupaten Jember, I Nyoman Semita, menegaskan bahwa Dharma Gita merupakan nyanyian kebenaran yang menuntut pengamalan nyata, bukan sekadar penguasaan teks atau lantunan. “Ajaran Weda harus dijalankan dengan tanggung jawab, ketulusan, dan konsistensi. Nilai spiritual itu juga harus hadir dalam kontribusi sosial, pelestarian budaya, serta pengembangan pariwisata,” ujarnya.

Ia menambahkan, melalui Utsawa Dharma Gita, umat Hindu di Jember ingin memperlihatkan peran aktif dalam pembangunan daerah. “Umat Hindu memiliki kekayaan seni budaya dan pengalaman di bidang pariwisata. Ini adalah bagian dari kontribusi kami untuk mewujudkan Jember yang terus bergerak maju,” katanya.

Pelaksanaan Utsawa Dharma Gita X Tahun 2025 diharapkan menjadi ruang penguatan spiritual sekaligus wadah kreativitas umat Hindu, serta memperkokoh harmoni kehidupan beragama di Kabupaten Jember sebagai fondasi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Dodik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *