Mengungkap Fakta Kebenaran
Indeks
banner 728x250

Kemenkes dan LDII Surabaya Kolaborasi Cegah Kanker Serviks dengan Fasilitasi Pemeriksaan HPV DNA

SURABAYAJejakindonesia.news // Tiga dari lima wanita di Indonesia meninggal akibat kanker serviks. Fenomena tersebut mendorong Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menggandeng berbagai mitra, termasuk LDII Surabaya, untuk pemeriksaan Human Papillomavirus Deoxyribonucleic Acid (HPV DNA).

Menurut data Kemenkes RI setiap tahunnya, sekitar 36.000 perempuan Indonesia didiagnosis menderita penyakit kanker serviks, sekitar 21.000 di antaranya meninggal dunia. Kemenkes RI menggandeng Tirta Medical Centre dan DPD LDII Surabaya melakukan pemeriksaan HPV DNA. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Serba Guna Sabilurrosyidin, Gayungan, Surabaya, Sabtu (13/12/2025) yang diikuti oleh 300 perempuan.

Kepala Cabang Tirta Medica Center Surabaya, Eko Novidianto, menjelaskan pemeriksaan dilakukan menggunakan metode HPV DNA untuk mendeteksi HPV sejak dini, “Penularan virus ini umumnya terjadi melalui hubungan seksual atau lingkungan seksual,” jelasnya.

Ia menambahkan deteksi dini sangat penting dilakukan karena virus HPV dapat menyebabkan kanker rahim atau kanker serviks. “Secara global, kanker serviks menempati urutan kedua penyakit kanker terbanyak pada perempuan. Sementara itu, Indonesia menjadi negara ketiga dengan jumlah penderita kanker serviks yang cukup tinggi,” ungkap Eko yang berprofesi sebagai dokter.

Menurutnya, kegiatan pemeriksaan HPV DNA ini telah dilaksanakan di sejumlah wilayah. “Di Surabaya, kegiatan serupa sudah dilaksanakan di sekitar lima hingga enam lokasi. Sementara di wilayah Sidoarjo telah menjangkau lima hingga sepuluh lokasi. Target pemeriksaan untuk Surabaya sebanyak 5.000 orang dan Sidoarjo juga sebanyak 5.000 orang,” paparnya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh perempuan yang sudah menikah dengan batas usia maksimal 70 tahun, dengan sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi. Di antaranya tidak berhubungan intim dalam kurun waktu 2×24 jam sebelum pemeriksaan, tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan, tidak sedang haid atau hamil, serta belum melakukan pemeriksaan HPV DNA dalam satu tahun terakhir.

Sementara itu Ketua DPD LDII Kota Surabaya, Akhmad Setiadi, menyampaikan kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian LDII terhadap kesehatan masyarakat, sekaligus mendukung program Kemenkes RI untuk menekan angka kanker serviks di Indonesia, “Kami mendatangkan para ibu untuk mendeteksi potensi kanker. Semoga seluruh ibu yang mengikuti tes mendapatkan hasil yang sehat,” ujarnya.

Setiadi menambahkan, kegiatan serupa diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan agar memberi manfaat lebih besar bagi kesehatan para ibu. “Kegiatan seperti ini semoga bisa dilaksanakan secara kontinu dan dapat menjadi data kesehatan ibu-ibu, khususnya terkait kanker serviks. Dengan dukungan penuh dari DPD LDII Surabaya, kami berharap kesehatan ibu-ibu dapat terus terjaga dan tetap sehat,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPD LDII Surabaya Riko Lazuardi mengatakan kegiatan tersebut membantu para perempuan agar terhindar dari kanker mulut rahim, “Dengan deteksi dini, derajat kesehatan bisa ditingkatkan sehingga biaya kesehatan yang dikeluarkan juga jauh lebih ekonomis dan usia harapan hidup juga meningkat,” papar Riko.

Ia menambahkan, melalui kegiatan tersebut, para perempuan bisa tanggap akan kondisi kesehatan diri mereka. “Kami berharap kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dapat menjadi budaya bagi kaum wanita, sehingga rutin melakukan deteksi dini khususnya kanker mulut rahim ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia berharap kerja sama yang telah terjalin dapat terus berlanjut. “Kami berharap kegiatan dan kerja sama ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan, baik melalui program pemerintah maupun melalui program swasta lainnya,” katanya. (Redho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *