Mengungkap Fakta Kebenaran
Indeks
banner 728x250

Langkah Strategis Dinas Perikanan Banyuwangi Jelang Nataru

BanyuwangiJejakindonesia.news // (17/12/2025) – Dalam rangka merespons dinamika peningkatan mobilitas masyarakat dan aktivitas pariwisata menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi secara resmi mengimplementasikan langkah-langkah strategis yang komprehensif. Kebijakan ini difokuskan pada dua aspek fundamental: penguatan manajemen kawasan ekowisata pesisir serta jaminan ketahanan pangan melalui stabilitas harga dan mutu produk perikanan.

​Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Suryono Bintang Samudra, SP., M.Si., menyatakan bahwa pihaknya telah mengintensifkan koordinasi dan pembinaan terhadap elemen masyarakat pesisir, khususnya Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas). Langkah ini dinilai krusial mengingat topografi Banyuwangi yang memiliki garis pantai sepanjang ±175,8 kilometer, sebuah aset ekologis yang menuntut tanggung jawab kolektif dalam pengelolaannya.

​Dalam keterangannya, Suryono menekankan urgensi partisipasi aktif nelayan dalam menjaga sanitasi dan estetika lingkungan pesisir. “Kami menginstruksikan seluruh kelompok nelayan untuk mengimplementasikan prinsip Sapta Pesona, utamanya dalam aspek keamanan, kebersihan, dan ketertiban. Hal ini meliputi mitigasi sampah laut maupun residu aktivitas wisata, serta preservasi vegetasi litoral seperti cemara laut dan mangrove,” paparnya.

​Pengelolaan kawasan pesisir yang terintegrasi diharapkan mampu menciptakan ambience yang kondusif bagi wisatawan. Selain aspek ekologis, Dinas Perikanan juga mendorong regulasi tata kelola aktivitas wisata, mencakup zonasi tambat labuh perahu, pengaturan aktivitas penangkapan ikan, serta optimalisasi pelayanan wisata berbasis komunitas yang selaras dengan kebijakan pariwisata daerah.

​Menyikapi fenomena sosio kultural berupa peningkatan konsumsi produk perikanan (budaya kuliner komunal) yang lazim terjadi pada malam pergantian tahun, Dinas Perikanan telah menyiapkan mekanisme antisipatif guna mencegah volatilitas harga.

​”Kami melakukan intervensi pasar melalui pendistribusian cadangan stok ikan dari fasilitas penyimpanan berpendingin (cold storage) ke pasar-pasar tradisional. Strategi operasi pasar ini bertujuan menjaga ekuilibrium antara penawaran (supply) dan permintaan (demand), sehingga aksesibilitas masyarakat terhadap protein ikan dengan harga wajar tetap terjamin,” jelas kadis perikanan banyuwangi.

​Sebagai upaya perlindungan konsumen, Dinas Perikanan memperketat pengawasan mutu (quality control) di tingkat hilir. Tim pengawas diterjunkan untuk melakukan inspeksi organoleptik dan uji residu guna memastikan produk perikanan bebas dari kontaminasi bahan berbahaya seperti formalin maupun zat aditif non-pangan lainnya.

​”Pembinaan terhadap unit pengolahan dan pemasaran ikan dilakukan secara berkala. Hal ini merupakan komitmen kami dalam menjamin keamanan pangan serta mempertahankan kepercayaan publik terhadap integritas produk perikanan Banyuwangi,” imbuhnya.

​Melalui pendekatan holistik yang mencakup aspek pariwisata berkelanjutan dan ketahanan pangan ini, Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi optimis pelaksanaan libur Nataru dapat berlangsung secara kondusif, aman, dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Reporter : Rio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *