Banyuwangi – Jejakindonesia.news|Hujan gerimis menambah kesan pegunungan kian kental di tengah penampilan sejumlah musisi jazz dalam gelaran Jazz Gunung Ijen 2025 di Taman Gandrung Terakota, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Sabtu (9/8/2025) malam.
Sebagai pembuka, para penonton asyik menikmati sajian jazz dari Dua Empat yakni Alvin Ghazalie dan Misi Lesar. Duo gitaris ini tampil menakjubkan bersama tujuh rekannya. Membawakan beberapa lagu di album terbarunya bertajuk Dua Empat.
Tampilan mereka menyedot animo luar biasa. Beberapa lagu yang ditampilkan yakni Would you be Mine, My Funny Guy, Isn’t It Romantic?, From Friendship to Lovers, dan lainnya. Beberapa trek yang dibawakan merupakan lagu album baru mereka.
Alvin Ghazalie dan Misi Lesar, mengaku sangat antusias tampil pertama kali di Gunung Ijen, Banyuwangi. Pasangan suami istri ini mengaku sangat takjub dengan pemandangan dan udara yang luar biasa. Sangat berbeda di tempat mereka tinggal.
“Kita selalu amaze dengan venuenya, kayak experience yang berbeda. Memadukan alam dengan musik jazz. Kayaknya itu menjadi experience tersendiri,” ujarnya.
Ia berharap Jazz Gunung selalu ada tiap tahun. Jika bisa di semua gunung Indonesia. Karena Jazz Gunung ini dinilainya menjadi tempat dan wadah buat para musisi untuk selalu bisa mengekspresikan musik khususnya jazz.
“Semoga jazz gunung nemuin balancenya untuk terus konsisten,” ujarnya.
Tampilan The Aartsen ft Adam Zagorski juga luar biasa dengan latar patung-patung Gandrung di panggung Jazz Gunung Ijen 2025.
Band jazz keluarga ini berhasil memukau para penonton. Tak satu pun penonton dari berbagai wilayah beranjak saat mereka tampil.
Penampilan ketiga yakni Irsa Destiwi Trio asal Bali. Tampil di tengah gerimis hujan tak menyurutkan antusiasme penonton.
Masyarakat dari berbagai wilayah bahkan membawa jas hujan untuk menyaksikan penampilan pianis dan komposer yang dikenal lewat karya jazz berpadu dengan musik klasik itu.
Penampil yang tak kalah ditunggu yakni Trumpetist asal Perancis, Fabien Mary bersama Kevin Yosua. Mereka membawakan Close Your Eyes sebagai pembuka penampilan.
Sebagai penutup ada artis kondang Banyuwangi, Suliyana. Ia membawakan beberapa lagu bersama Glam Orchestra. Sebagai penampil pamungkas, Suliyana and Glam Orchestra tampil memukau, sehingga membuat tetap semangat dan antusias meski hujan gerimis tetap mengiringi alunan musik.
Pada momentum Jazz Gunung tahun ini, ada satu panggung lain yang berada di venue depan. Ada Jazz Patrol Kawitan dan Surabaya Pahlawan Jazz yang tampil menghibur para penonton.
Menurut Sigit Pramono, Penggagas Jazz Gunung, BRI Jazz Gunung series ini secara konsep tiap tahunnya tak jauh berbeda. Karena selama ini pihaknya mengusung pagelaran jazz di ruang terbuka dengan selalu memasukkan jazz etnik.
“Komposisinya selalu ada pemain lokal. Seperti jazz patrol, Surabaya pahlawan jazz,” ungkapnya.
Gelaran Jazz Gunung Ijen 2025 yang merupakan Series 3 di even Jazz Gunung 2025 ini juga menyuguhkan pameran seni visual bekerjasama dengan ISI Yogyakarta. Kemudian, pameran batik bersama maestro batik dari Pekalongan, Dudung Alisyahbana.
Turut hadir menyaksikan ada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama sang suami Abdullah Azwar Anas dan beberapa pejabat Forkopimda menyaksikan sajian jazz hingga akhir
[Wulan]